KKN UINAM – Dalam upaya mendukung penghijauan dan pengembangan sektor pertanian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 76 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar bersama masyarakat Desa Bentenge
menggelar kegiatan penanaman bibit biji kopi sebanyak 300 polybag. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan di desa tersebut. Bentenge, 11 Februari 2025
Dengan penuh semangat dan antusiasme, kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa KKN, Ketua Tani Hutan, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga setempat. Kegiatan ini mendapat dukungan dari PT. Santos Jaya Abadi, produsenkopi Kapal Api, yang telah berkontribusi dengan memberikan 3.500 bibit biji kopi kepada masyarakat Desa Bentenge. Sebagai langkah awal, pada Hari Selasa, 4 Februari 2025,sebanyak 300 polybag bibit biji kopi telah berhasil ditanam oleh mahasiswa KKN bersama seluruh pihak yang terlibat.
Ketua Penggerak PKK Desa Bentenge, Ibu Dahliah, mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa KKN yang telah berperan aktif dalam program ini. “Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh program ini. Selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, penanaman bibit kopi ini juga diharapkan dapat menjadi potensi ekonomi baru bagi masyarakat Desa Bentenge di masa mendatang,” ungkapnya. Tak hanya itu, salah satu mahasiswa KKN, Riska Hamzah, turut menyampaikan harapannya terkait keberlanjutan program ini. “Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin memahami pentingnya sektor pertanian dalam menunjang perekonomian desa. Kami juga berharap agar bibit kopi yang
telah ditanam dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Kepala Desa Bentenge, Bapak Basuki Rahmat, juga menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, pengembangan pertanian kopi dapat menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat desa jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan. “Kami berharap program ini tidak hanya berhenti pada tahap penanaman, tetapi juga dapat
berkelanjutan hingga masyarakat benar-benar merasakan manfaat ekonominya. Dengan adanya pendampingan serta komitmen bersama, kami optimis bahwa Desa Bentenge dapat berkembang menjadi salah satu sentra penghasil kopi berkualitas tinggi di masa depan,” tuturnya dengan optimisme.
Masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini tampak antusias dan optimis terhadap perkembangan sektor pertanian kopi di desa mereka. Mereka berharap agar program ini dapat terus dikembangkan dengan dukungan berbagai pihak, sehingga Desa Bentenge dapat dikenal sebagai daerah penghasil kopi unggulan yang memiliki daya saing tinggi di pasar lokal maupun
nasional. Dengan adanya sinergi antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat menjadi momentum awal dalam mewujudkan desa yang lebih mandiri secara ekonomi melalui sektor pertanian, khususnya budidaya kopi.