LP2M UINAM – Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Implementasi Integrasi Interkoneksi Islam, Sains dan Teknologi Berbasis Moderasi Beragama” di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 24 Oktober 2024. Kegiatan ini menghadirkan narasumber terkemuka yang membahas sinergi antara Islam, sains, teknologi, dan moderasi dalam konteks ekonomi dan bisnis Islam.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Drs. Amiruddin, M.EI., yang dihadiri dosen, pegawai, dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam baik secara offline dan online Via Zoom.
Narasumber pertama, Prof. Dr. M. Arfin Hamid, SH, MH, menyampaikan materi tentang “Harmonisasi Islam, Sains, dan Teknologi Berbasis Moderasi Beragama dalam Ekonomi dan Bisnis Islam”. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara nilai-nilai agama dan perkembangan teknologi modern dalam membangun sistem ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
“Focus Group Discussion (FGD) ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara kajian teknologi dan ekonomi syariah. Kolaborasi ini penting untuk menggali potensi perkembangan ekonomi digital berbasis syariah serta menghadirkan inovasi teknologi yang relevan dengan prinsip-prinsip Islam. Selain itu, FGD ini membuka ruang diskusi bagi para akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan untuk menyusun strategi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di era digital, sekaligus menjaga nilai-nilai etika Islam, terkhusus dalam bidang ekonomi syari’ah”. ungkapnya.
Sementara itu, narasumber kedua, Dr. M. Wahyuddin Abdullah, S.E., M.Si.Ak., CA., membawakan materi tentang “Moderasi Paradigma Ilmu Pengetahuan”. Ia menggarisbawahi perlunya paradigma ilmu pengetahuan yang lebih moderat dalam menghadapi berbagai tantangan global, terutama dalam membangun ekonomi dan bisnis yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah.
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi, Prof. Dr. Drs. H. Supardin, M.H.I., menyampaikan pentingnya sinergi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan untuk menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Beliau menekankan bahwa moderasi beragama menjadi prinsip utama dalam memadukan ajaran Islam dengan perkembangan sains dan teknologi.
“Integrasi interkoneksi ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa sains dan teknologi yang berkembang selaras dengan nilai-nilai agama, yang moderat, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan zaman,” ungkap Prof. Supardin dalam pidato pembukaannya.
Kegiatan ini diikuti oleh akademisi, praktisi, serta mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang turut berperan aktif dalam diskusi yang interaktif. FGD ini diharapkan menjadi langkah awal dalam implementasi lebih lanjut kolaborasi antara agama, sains, dan teknologi berbasis moderasi dalam pengembangan ekonomi dan bisnis Islam di Indonesia.