Dalam ruang digital yang kaya akan informasi, akses terhadap pengetahuan ilmiah telah menjadi lebih mudah daripada sebelumnya. Salah satu faktor utama dalam memfasilitasi akses ini adalah pengindeksan jurnal internasional, yang memungkinkan peneliti, akademisi, dan praktisi di seluruh dunia untuk menemukan dan mengakses publikasi ilmiah dengan mudah.
Indeksasi jurnal internasional, seperti Directory of Open Access Journals (DOAJ), CrossRef, dan lainnya, merupakan proses yang sangat penting dalam menghubungkan penelitian yang relevan dengan audiens yang tepat. Dengan terindeksnya sebuah jurnal, publikasi ilmiah yang diterbitkan menjadi lebih mudah ditemukan melalui pencarian online, database, dan direktori yang digunakan oleh peneliti dan akademisi di seluruh dunia.
Pentingnya pengindeksan jurnal internasional tidak hanya terletak pada kenyamanan akses, tetapi juga dalam meningkatkan kredibilitas dan visibilitas jurnal. Jurnal-jurnal yang telah terindeks secara internasional diakui sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya dan relevan, sehingga menarik minat pembaca dan penulis-penulis baru. Selain itu, pengindeksan jurnal juga dapat berkontribusi pada peningkatan dampak dan sitasi, di mana kedua istilah ini sudah sangat familiar saat ini. Untuk itu, Rumah Jurnal kembali ‘membengkeli’ beberapa jurnal di UIN Alauddin Makassar untuk dapat terindeks di DOAJ.
Tim Rumah Jurnal membuka workshop dengan menjelaskan konsep dasar DOAJ. DOAJ adalah sebuah direktori online yang menawarkan akses terbuka terhadap jurnal akademik dan ilmiah yang telah melalui proses peer-review. Platform ini tidak hanya memberikan akses gratis terhadap konten jurnal, tetapi juga memastikan bahwa jurnal-jurnal yang terdaftar telah memenuhi standar kualitas yang ketat.
Peserta workshop kemudian diperkenalkan kepada pentingnya terindeks di DOAJ. Jurnal yang telah terindeks di DOAJ tidak hanya sekedar kontennya dapat diakses, tetapi juga meningkatkan visibilitas dan kredibilitasnya pada komunitas ilmiah global. Jurnal yang terdaftar di DOAJ memiliki peluang lebih besar untuk diakses oleh peneliti dan akademisi dari berbagai belahan dunia, serta mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam komunitas ilmiah.
Tim Rumah Jurnal juga secara rinci menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh jurnal agar dapat terdaftar di DOAJ. Beberapa syarat tersebut meliputi aspek-aspek seperti open access, peer-review, editorial, bisnis model, copyright dan license, dan lainnya. Untuk yang terakhir disebutkan masih banyak pengelola jurnal yang belum memahaminya secara utuh. Para peserta diberikan panduan langsung tentang bagaimana memenuhi syarat-syarat ini dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas jurnal mereka sesuai dengan standar DOAJ.
Workshop berlangsung selama hampir 3 jam ini menghasilkan 2 jurnal yang berhasil memohon ke DOAJ. Sementara 5 jurnal lainnya masih ingin memperbaiki di beberapa bagian. Kegiatan ini ditutup dengan harapan yang tinggi dari Tim Rumah Jurnal bahwa peserta workshop agar dapat memperbaiki dan meningkatkan visibilitas jurnal mereka melalui pengindeksan di DOAJ. Dengan meningkatnya jumlah jurnal di kampus kita yang terdaftar di DOAJ, diharapkan akan terjadi peningkatan aksesibilitas terhadap pengetahuan ilmiah yang berkualitas dan berdampak bagi masyarakat luas. Bengkel DOAJ akan tetap terus dilaksanakan, dan mengundang kawan-kawan pengelola jurnal lainnya untuk datang ke Rumah Jurnal di Puslitpen, LP2M.