Gowa – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Dr H Zainut Tauhid Sa’adi M Si hadir sebagai narasumber dalam kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 66-67 UIN Alauddin Makassar.
Pusat Pengabdian Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin menggelar pembekalan tersebut secara blended melalui aplikasi Zoom Meeting dan luring yang dipusatkan di Ruang Rapat Senat Lantai IV Gedung Rektorat, Kamis (16/09/2021).
Zainut Tauhid Sa’adi diterima oleh Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Mardan, Wakil Rektor Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan Dr Wahyudin Naro M Pd, dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama Dr Kamaluddin Abunawas M Ag.
Selain itu, juga hadir Kepala Biro Administrasi, Akademik Kemahasiswaan dan Alumni (AAKK), Dr Hj Yuspiani M Pd, Para Dekan Sejajaran, Direktur Pascasarjana Prof Ghalib dan Ketua LP2M UIN Alauddin Prof Ramli beserta jajarannya.
Pada kesempatan itu, Dr H Zainut Tauhid Sa’adi M Si memberikan materi pembekalan KKN dengan tajuk Mahasiswa Sebagai Katalisator Keberagaman Moderat Pada Masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr H Zainut Tauhid Sa’adi M Si menyampaikan rasa bangga atas kehadirannya ditengah mahasiswa UIN Alauddin Makassar.
“Saya berbangga berdiri dihadapan mahasiswa UIN Alauddin Makassar calon pemimpin masa depan bangsa,” katanya.
Lebih lanjut, Ia mengapresiasi UIN Alauddin Makassar ditengah Pandemi Corona Virus Disaes 19 (Covid-19) yang membuat segala sesuatu terbatas masih terus produktif.
“Atas nama Kementerian Agama saya memberikan apresiasi tak terhingga, ditengah wabah Covid 19 merebak UIN Alauddin terus berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia terkhusus pada meningkatkan kapasitas mahasiswa melalui program KKN ini,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Hamdan Juhannis menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungannya di UIN Alauddin ditengah padatnya aktivitas.
“Terima kasih Pak Wakil Menteri Agama atas kedatangannya, ini salah satu bentuk perhatian khusus untuk UIN Alauddin Makassar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Penulis Buku Melawan Takdir itu mengatakan KKN kali ini menerapkan metode Asset Based Community Development (ABCD). Menurutnya, pola ABCD sebuah model pendekatan paradigma baru dengan kemitraan masyarakat.
“Pola ini menjadi kekuatan UIN Alauddin Makassar setelah mendapat support dari SILE beberapa tahun lalu. Jadi, metode ini bagaimana mendekati masyarakat dengan melihat potensi bukan melihat masalahnya,” ujarnya.
Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu menuturkan tema Pembekalan KKN hari kedua yakni peran mahasiswa sebagai agen katalisator ini sangat relevan dengan garis kebijakan Kementerian Agama sekaligus misi PTKIN khususnya UIN Alauddin Makassar untuk memastikan projects moderasi beragama berjalan baik.
“Sekadar menginginkan rumah Moderasi Beragama dua tahun lalu diresmikan langsung bapak sendiri. Jadi ini sangat jelas memperlihatkan bagaimana program ini terus dilanjutkan dipupuk terutama pelaksanaan KKN,” ujarnya
Lebih lanjut, Prof Hamdan Juhannis mengungkapkan poin penting dari tema itu adalah katalisator. Menurutnya, Katalisator berasal dari kata katalis yang berarti zat istilah Kimia.
“Manusia itu adalah zat, makanya menjadi Katalisator. Padat, cair, dan gas. Kombinasi tiga sat ini mendorong katalisator perubahan untuk moderasi beragama ditengah masyarakat,” paparnya.
Senada dengan itu, Kepala Biro AAKK Dr Hj Yuspiani M Pd juga menyampaikan rasa bangga atas kehadiran orang nomor dua di Kementerian Agama itu.
“Kami sangat berbangga kehadiran Wakil Menteri pada pembekalan KKN. Ini sangat luar biasa, baru kali ini pembekalan KKN dihadiri pejabat tinggi lingkup Kementerian Agama,” bebernya.
Dihadapan Wakil Menteri Agama RI, Dr Hj Yuspiani M Pd melaporkan sebanyak 3.127 Mahasiswa yang menjadi peserta KKN Angkatan 66-67 dan akan disebar ke 14 Kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
“Setelah mengikuti pembekalan ini, para peserta akan terjun langsung mengaplikasikan ilmunya di masyarakat,” pungkasnya.