KKN UINAM – Aula Desa Moncongkomba, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, dipadati mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar dan perangkat desa yang hadir mengikuti Seminar Kecamatan bertajuk “Pemberdayaan Perempuan sebagai Pilar Keharmonisan Keluarga dan Kemajuan Desa.”, pada hari senin (25/08/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang diskusi penting bagi masyarakat desa untuk melihat lebih dekat bagaimana perempuan berperan sebagai fondasi keluarga yang harmonis sekaligus motor penggerak pembangunan desa.
Seminar dibuka dengan pemaparan dari Camat Polongbangkeng Selatan, yang membawakan materi “Penguatan Peran PKK sebagai Mitra Pemerintah dalam Pemberdayaan Perempuan dan Kemajuan Desa.”
Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa PKK tidak hanya hadir sebagai organisasi perempuan, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program-program pembangunan berbasis masyarakat.
“Melalui PKK, kita bisa mendorong pelatihan keterampilan, kesehatan keluarga, hingga pengembangan usaha kecil. Jika peran ini kita perkuat, maka desa akan semakin maju dan masyarakat lebih sejahtera,” ungkap Camat.

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Nur Syamsiah, M.Pd I, dosen pembimbing mahasiswa KKN. Dengan topik “Peran Perempuan dalam Keluarga dan Masyarakat,” beliau menyoroti pentingnya peran ganda perempuan.
Menurutnya, perempuan bukan hanya pendidik pertama bagi anak-anaknya di rumah, tetapi juga memiliki kontribusi besar dalam bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan. “Seorang ibu yang berdaya akan melahirkan generasi yang berkualitas. Karena itu, pemberdayaan perempuan adalah investasi untuk masa depan bangsa,” tegasnya.
Beliau juga menambahkan bahwa di era digital saat ini, perempuan memiliki peluang lebih luas untuk mengembangkan diri, baik melalui pendidikan, bisnis berbasis teknologi, maupun keterlibatan dalam gerakan sosial.
Sebagai narasumber terakhir, H. Muhammad Afrizal, S.HI dari Kementerian Agama Kabupaten Takalar, memaparkan materi “Membangun Keluarga Harmonis Berdasarkan Nilai Agama.”
Ia menekankan bahwa keluarga yang kokoh adalah fondasi utama bagi masyarakat yang kuat. Keharmonisan rumah tangga hanya bisa tercapai dengan membangun komunikasi yang baik, saling menghormati antar pasangan, serta menjauhi kekerasan dalam keluarga.
“Nilai agama adalah pondasi. Ketika suami dan istri saling mendukung, maka anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan masyarakat pun akan menjadi lebih damai,” jelas Afrizal.
Seminar ditutup dengan pemberian cinderamata kepada para narasumber sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan. Mahasiswa dan perangkat desa yang hadir tampak antusias mengikuti jalannya seminar dari awal hingga akhir.

Bagi mahasiswa KKN, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga dalam melihat langsung dinamika pemberdayaan masyarakat di tingkat kecamatan. Sementara bagi perangkat desa, seminar ini diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk semakin memperkuat peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan bukan hanya isu kesetaraan, tetapi juga kunci utama untuk membangun keluarga harmonis dan desa yang maju.