KKN UINAM– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 76 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) di Desa Bentenge telah menyalurkan wakaf 40 mushaf Al-Qur’an kepada santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di desa tersebut. Program ini terlaksana berkat kemitraan dengan Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) cabang Makassar, yang selama ini dikenal sebagai lembaga filantropi Islam yang menghubungkan wakif (pemberi wakaf) dengan penerima manfaat. Bentenge, 18 Februari 2025
BWA memiliki visi yang jelas dalam mendukung pendidikan agama, khususnya dalam menyebarluaskan Al-Qur’an ke daerah-daerah yang rawan pendidikan dan aqidah. Program ini bertujuan untuk mempermudah akses bagi para santri TPA dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an. Melalui wakaf mushaf Al-Qur’an, diharapkan generasi muda di Desa Bentenge, khususnya santri-santri TPA, dapat memperoleh kemudahan dalam mendalami agama Islam lebih baik lagi.
Azhar Arrahman, salah satu mahasiswa KKN Angkatan 76, mengungkapkan bahwa ini adalah bagian dari kontribusi mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di Desa Bentenge. “Kami berharap dengan adanya wakaf mushaf ini, para santri akan lebih mudah dalam mempelajari Al-Qur’an, dan ini akan memperdalam pemahaman mereka terhadap isi Al-Qur’an,” ujar Azhar.
Muhammad Sabran, selaku BM BWA Cab. Makassar, memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN yang sangat positif ini. “Kami sangat mendukung kegiatan ini karena selain memberikan manfaat langsung kepada para santri, ini juga menjadi amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya. Kami berterima kasih kepada mahasiswa UINAM yang telah memperkenalkan BWA kepada masyarakat,” tambah Muhammad Sabran.
Serah terima wakaf mushaf Al-Qur’an dilakukan di Aula Kantor Desa Bentenge, yang dihadiri oleh perangkat desa, guru TPA, tokoh masyarakat, serta mahasiswa KKN. Penyambutan atas penyaluran mushaf Al-Qur’an ini sangat antusias dari masyarakat dan pengurus TPA, mengingat sebelumnya mereka kesulitan memperoleh mushaf yang cukup. Dengan adanya penambahan mushaf, diharapkan proses belajar mengajar di TPA akan menjadi lebih lancar dan efektif. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan kecintaan anak-anak terhadap Al-Qur’an, sekaligus memperkuat pemahaman agama mereka.
Kerjasama antara mahasiswa KKN dan BWA Makassar diharapkan dapat berlanjut dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya dalam memperkuat pemahaman agama Islam di kalangan generasi muda. Program seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa, lembaga filantropi, dan masyarakat dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam pendidikan dan spiritualitas umat.
Dengan adanya wakaf ini, semoga anak-anak di Desa Bentenge semakin semangat dalam mempelajari Al-Qur’an, dan kualitas pendidikan agama di daerah tersebut dapat semakin meningkat.