Pusat Penelitian & Penerbitan (Puslitpen). UIN Alauddin Makassar dikenal memiliki banyak terbitan jurnal ilmiahnya. Pada situs Rumah Jurnal UIN Alauddin Makassar saat ini terdapat sebanyak 138 daftar terbitan jurnal ilmiah. Dari semua jurnal tersebut, yang masih aktif menerbitkan artikel sebanyak 122 terbitan jurnal. Jumlah ini 2 kali lipat dari jumlah program studi yang ada di kampus ini. Memang benar, karena ada beberapa program studi yang mengelola 2 bahkan 6 jurnal sekaligus. Meskipun demikian, belum ada satupun jurnal tersebut yang telah terindeks di Scopus.
Sekedar informasi bahwa semua terbitan jurnal tersebut dikordinir oleh Rumah Jurnal yang saat ini sekretariatnya telah kembali lagi ke LP2M UIN Alauddin Makassar, pada Pusat Penelitian dan Penerbitan yang diketuai langsung oleh Kepala Puslitpen, Dr. Hasbi Ibrahim, SKM., M.Kes.
Melalui Puslitpen, Rumah Jurnal UIN Alauddin Makassar baru-baru ini menyelenggarakan Workshop Akselerasi Jurnal Internasional Bereputasi selama dua hari guna merefleksi kembali 66 jurnal di kampus yang telah terakreditasi Nasional agar dapat terindeks di Scopus. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama diadakan oleh Puslitpen tentang Rumah Jurnal sejak kesekretariatannya berpindah ke pusat ini pada bulan Oktober 2023 lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel MaxOne Makassar dengan menghadirkan dua orang narasumber yang memang sangat kompeten yakni Siti Mutrofin, S.Kom., M.Kom., dan Andi Anto Patak, Ph.D.
Pada sesi acara pembukaan, Kepala Puslitpen, Dr. Hasbi Ibrahim, SKM., M.Kes memberikan laporan singkatnya terkait workshop ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama Rumah Jurnal adakan sejak kembali ke LP2M. Kami merasakan memang ada semangat publikasi di Rumah Jurnal setelah mendengar dan bertemu langsung dengan para pengelola jurnal. Produktifitas yang selama ini ada di Rumah Jurnal akan terus kita jaga dan dukung. Insya Allah dengan tim yang ada sekarang Rumah Jurnal dapat lebih optimis lagi dan target yang memang sudah lama diimpikan, yakni terindeks Scopus, dapat terwujud, katanya. Ia juga menambahkan bahwa Wakil Rektor I telah mengamanahkan Puslitpen untuk dapat bekerja secara profesional untuk mencapai target tersebut bersama dengan Tim Rumah Jurnal yang terdiri dari perwakilan tiap-tiap fakultas.
Sementara itu, Wakil Rektor I, Prof. Dr. Kamaluddin Abunawas, M.Ag. pada sambutannya menyampaikan bahwa harapan akan adanya jurnal di UIN Alauddin yang terindeks Scopus sudah dicita-citakan sejak lama. Ia mengapresiasi seluruh pengelola jurnal yang sempat hadir pada workshop ini. Selain Scopus, ia juga menyampaikan bahwa agar jurnal-jurnal yang telah terakreditasi Nasional agar tetap terus meningkatkan peringkatnya. Yang Sintanya masing rendah agar dapat ditingkatkan, katanya. Ia akan mendukung penuh Rumah Jurnal untuk meraih harapan kampus tersebut.
Selaku kuasa rektor, Wakil Rektor III, Prof. Dr. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd. juga hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara workshop ini secara resmi. Pada sambutannya, senada dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Rektor I bahwa kampus kita mendambakan ada salah satu jurnal di kampus kita yang terindeks Scopus, atau kalau bisa semuanya terindeks Scopus. Memang tidak mudah meraihnya kecuali dengan mengikuti standar jurnal internasional bereputasi yang berlaku. Ia sempat juga menceritakan bagaimana salah satu jurnal yang mana ia sebagai EiC juga belum beruntung untuk terindeks Scopus. Meskipun demikian, pimpinan kampus akan terus mendukung semaksimal mungkin Rumah Jurnal di Puslitpen untuk tetap terus melihat mana jurnal yang punya peluang untuk itu.
Pada sesi acara pembukaan ini, Ketua LP2M, Dr. Rosmini Amin, M.Th.I, juga hadir dan ikut mendukung kegiatan Rumah Jurnal yang kini telah berkantor di LP2M. Dalam komentar singkatnya, LP2M melalui Puslitpen akan berusaha semaksimal mungkin agar ada jurnal di kampus kita yang nantinya terindeks Scopus. Setelah kegiatan ini, tim akan kembali duduk bersama menindaklanjuti kegiatan dua hari workshop ini, dan merancang kembali kegiatan-kegiatan lainnya untuk mencapai sasaran tersebut, katanya. Sesi acara pembukaan pun ditutup dengan do’a yang disampaikan oleh Dr. Zaenal Abidin, M.Th.I.
Materi Pertama
Setelah sesi acara pembukaan, materi inti workshop pada hari pertama disampaikan oleh Siti Mutrofin, S.Kom., M.Kom. Ditemani oleh Devi Armita sebagai moderator, Bu Mut (sapaan Siti Mutrofin), menyampaikan materi tentang persyaratan bagi jurnal-jurnal yang akan terindeks di Scopus. Pengalamannya mendampingi 8 terbitan jurnal ke Scopus menjadi menarik perhatian seluruh peserta workshop. Materi yang disampaikan sangat detail, termasuk pada dua jurnal yang memang telah diberikan panitia untuk dibedah, yakni Diwan: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab dan Jurisprudentie. Intinya, ada 16 syarat yang mesti diperhatikan dan dipenuhi oleh setiap jurnal yang ingin ke Scopus, kata Bu Mut. Misalnya, jurnal telah terbit 2 tahun, websitenya sangat informatif dan transparan, editorial boards diisi oleh orang-orang yang pakar dalam bidang jurnal tersebut, aims dan scopenya jelas, dan lain-lain.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Scopus tidak seketat ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional). Cukup dicarikan 9 atau 10 artikel yang menurut pengelola jurnalnya sangat bermutu, dan inilah nantinya akan dinilai oleh pihak CSAB Scopus. Melihat artikel yang berkualitas tentu memiliki indikator. Misalnya novelty-nya, kualitas bahasanya, substansinya, referensinya, dan seterusnya. Nah, untuk menerbitkan artikel yang bermutu memang dibutuhkan proses review yang baik dari jurnalnya.
Seluruh pengelola jurnal yang hadir tampak serius menyimak materi yang disampaikan. Beberapa jurnal memang telah menyiapkan diri untuk terindeks ke Scopus sehingga dengan adanya materi yang disampaikan oleh profesional seperti ini, maka jurnal-jurnal tersebut akan mendapatkan pengetahuan tambahan untuk lebih memperkuat persiapan ke Scopus.
Materi Kedua
Pada hari kedua (Selasa-28/11), materi disampaikan oleh Andi Anto Patak, Ph.D. Sebagai seorang asesor substansi ARJUNA, ia menyampaikan tips dan trik agar jurnal kita mudah terakreditasi atau reakreditasi naik peringkat. Sebagai pengantarnya ia mengatakan bahwa substansi artikel wajib diperhatikan oleh seluruh editor jurnal. Bobot substansi artikel ini lebih besar daripada manajemen jurnal. Subtansi yang dinilai terdiri dari dua bagian utama, yakni substansi artikel dan gaya penulisan.
Untuk substansi artikel terdapat 5 poin yang mesti diperhatikan, yakni: novelty, kontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan, persentase referensi, analisis dan sintesis, dan kesimpulan. Kelima ini, ulangnya, sebaiknya dipahami betul oleh para pengelola jurnal (editor) agar artikel-artikel yang diterimanya memiliki kualitas yang baik. Sementara itu untuk gaya penulisan juga terdapat 5 poin yang perlu diperhatikan, yakni: keefektifan judul, abstrak, kata kunci, instrumen pendukung, dan kualitas bahasa. Untuk yang terakhir disebutkan, sarannya, agar setiap pengelola jurnal memanfaatkan tool atau perangkat pendukung agar kualitas bahasa pada artikel yang akan diterbitkan terjaga.
Pak Patak, sapaannya, memberikan beberapa contoh sistematika artikel yang baik dari penerbit-penerbit yang bereputasi. Ia juga membedah salah satu naskah artikel yang pernah ia nilai, tanpa menyebutkan dari mana jurnalnya. Dari hasil pembedahan yang sangat detail memberikan pemahaman kepada seluruh pengelola jurnal yang hadir bahwa memang subtansi artikel ini menjadi penting diperhatikan. Dengan kata lain, editor jurnal memiliki kontribusi yang signifikan dalam menyiapkan artikel yang bermutu pada jurnalnya.
Penutupan
Dua hari workshop telah memberikan banyak pengetahuan tambahan kepada seluruh pengelola jurnal di kampus ini. Ada semangat kembali untuk menata dan mengembangkan, baik jurnal-jurnal yang telah terakreditasi maupun yang belum. Puslitpen sebagai koordinator Rumah Jurnal memiliki tugas untuk memastikan bahwa semua jurnal yang ada di UIN Alauddin Makassar dapat terakreditasi Nasional dan terindeks ke Scopus. Setelah kegiatan dua hari ini, ke depan akan kita rancang kegiatan yang mempertemukan kembali seluruh pengelola jurnal untuk membicarakan beberapa hal terkait pengembangan jurnal ini, kata ketua Puslitpen. Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat ke narasumber.