LP2M UINAM– Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan menerima audiensi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar, UNICEF, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel dalam rangka penyusunan timeline kegiatan Pesantren Ramah Anak, Senin (29/09/2025).
Audiensi ini diterima langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. H. Ali Yafid, M.Pd.I., bersama jajaran. Dari pihak LP2M, hadir Ketua LP2M, Dr. Rosmini, M.Th.I., serta Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hj. Djuwairiah Ahmad, M.Pd., M.TESOL.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas rencana pelaksanaan sejumlah program utama, di antaranya:
- Penyusunan tools Pesantren Ramah Anak.
- Pemberian award Pesantren Ramah Anak.
- Workshop exit strategy penyusunan anggaran berperspektif perlindungan anak.
Menurut Ketua LP2M, Dr. Rosmini, audiensi ini menjadi langkah awal untuk menyamakan persepsi dan menyusun timeline kegiatan yang akan digelar secara kolaboratif. “Kami ingin memastikan bahwa program Pesantren Ramah Anak dapat berjalan sistematis, terukur, dan memberi dampak nyata bagi perlindungan serta pemenuhan hak anak di lingkungan pesantren,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kepala PSGA LP2M UIN Alauddin, Prof. Djuwairiah Ahmad. Ia menekankan pentingnya perspektif perlindungan anak dalam setiap perencanaan anggaran di pesantren. “Pesantren tidak hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga harus menjadi ruang yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. H. Ali Yafid, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. Pihaknya siap mendukung penuh kegiatan bersama UNICEF, LP2M, dan DP3A Sulsel. “Kami berharap kerja sama ini bisa menghasilkan model pesantren ramah anak yang dapat direplikasi di seluruh Sulawesi Selatan,” tandasnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat sinergi antar lembaga, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem pendidikan pesantren yang lebih ramah, inklusif, dan berorientasi pada perlindungan anak.